Cloud server merupakan istilah dalam cloud computing yang sedang tren saat ini. Yaitu, server penghitungan yang disimpan secara virtual sehingga bisa diakses oleh pemakainya dalam sebuah jaringan.

Cloud server dirancang untuk menyediakan fungsi yang sama, mendukung sistem operasional dan aplikasi sejenis dan menyediakan sifat kinerja yang mirip dengan server fisik pada pusat data lokal. Cloud server seringkali disebut sebagai server virtual, server pribadi virtual atau platform virtual.

Secara umum, cloudserver mempunyai setidaknya empat hal yang patut kita ketahui. Ke-5 hal tersebut adalah:

1. Memiliki tiga jenis yang penting

Setidaknya ada tiga tipe cloud server yang banyak digunakan oleh perusahaan dan organisasi. Yang pertama adalah public cloud. Jenis ini mempunyai infrastrukturnya sendiri lalu mengirimkan ke pengguna melalui internet dengan memakai konsol atau antarmuka berbasis web. Model ini sering disebut sebagai Infrastructure as a Service (IaaS). Contohnya adalah buatan Microsoft Azure dan Amazon, mitra utama kami, PT Sosial Teknologi Indonesia.

Yang kedua adalah cloud privat. Perusahaan mengirimkan server tersebut ke pemakai internal dalam jaringan lokal, dan pada beberapa kasus, ke pengguna eksternal melalui jaringan internet. Perbedaan di antara keduanya adalah jenis privat tersedia dalam infrastruktur organisasi itu sendiri. Sedangkan jenis publik dimiliki dan dikelola di luar organisasi tersebut.

Yang terakhir adalah dedicated cloud dimana penyedia cloud menyediakan server fisik ke seorang pengguna. Server ini biasanya digunakan ketika sebuah organisasi harus mengerahkan lapisan virtualisasi sesuai kebutuhan. Atau bisa juga sebab organisasi ingin memitigasi kinerja dan hal sekuritas yang acapkali muncul saat menggunakan server dari beberapa penyedia cloud.

2. Mudah digunakan

Cloud server mudah dipasang sebab hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja. Dalam jenis server publik, organisasi tidak perlu cemas tentang pemasangan server, merawatnya atau melakukan tugas lain yang terjadi bersamaan dengan kepemilikan server fisik.

Baca juga:Lima Alasan Mengapa Perusahaan Cyber Security Semakin Dibutuhkan

3. Memudahkan transfer pekerjaan dimana pun

Atau bisa disebut sebagai “globalisasi” beban kerja. Pusat data tradisional memang membuat pengguna bisa mengakses beban kerja di seluruh divisi perusahaan di seluruh dunia. Akan tetapi, latensi jaringan dan gangguan bisa mengurangi kinerja pengguna yang tinggal di tempat yang jauh. Dengan membuat duplikasi hosting beban pekerjaan di beberapa wilayah berbeda, pemakai bisa mengambil keuntungan dengan bisa mengakses pekerjaan lebih cepat dengan sistem IT yang lebih bisa diandalkan.

4. Skema harga cloud server yang fleksibel

Cloud server jenis publik menerapkan sistem pembayaran sesuai kebutuhan dan kondisi. Dibandingkan server fisik, skema tersebut membuat perusahaan bisa berhemat, terutama untuk mengerjakan beban pekerjaan yang bersifat sementara atau tidak terlalu sering dipakai.

Server tersebut sering dipakai untuk kegunaan sementara, seperti pengembangan perangkat lunak dan pengujiannya. Namun demikian, bergantung pada jumlah pemakaian, biaya penuh server ini untuk jangka panjang bisa menjadi lebih mahal dibandingkan dengan memiliki server sendiri.

Tak mengherankan dengan keuntungan di atas, semakin banyak perusahaan melirik cloud server. Apabila perusahaan Anda termasuk salah satunya, silahkan menghubungi kami untuk memperoleh layanan cloud prima dengan dukungan lapis utama dari raksasa penyedia cloud, seperti Google dan Alibaba. Cukup dengan mengisi kolom di bagian Contact. Terima kasih.